Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

teknik sablon

Teknik Sablon Plastisol, Water Based, atau Discharge? Kenali Perbedaannya Sebelum Memilih

Mengenal Dunia Sablon, Pilih Teknik yang Tepat untuk Desain Anda

teknik sablon

Kita seringkali dihadapkan pada pilihan ketika ingin mencetak desain pada kaos atau pakaian. Sablon, dengan beragam tekniknya, menjadi metode yang populer.

Namun, di balik popularitasnya tersembunyi kerumitan pilihan, sablon konvensional (umumnya menggunakan tinta plastisol), sablon water based dan sablon discharge.

Ketiganya menawarkan hasil yang berbeda dan memahami perbedaannya sangat krusial untuk mendapatkan hasil akhir yang sesuai harapan, baik dari segi kualitas, biaya, maupun estetika.

Memilih teknik yang tepat bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis kain yang akan digunakan (misalnya katun combed 30s, rayon atau jenis kain lainnya), detail desain yang ingin diaplikasikan, anggaran yang tersedia serta efek akhir yang diinginkan pada kain tersebut.

Kita akan menjelajahi perbedaan mendalam ketiganya, memberikan panduan komprehensif untuk membantu Anda menentukan teknik sablon mana yang paling cocok untuk proyek Anda.

Kita akan menelusuri proses pengerjaan, kelebihan dan kekurangan serta jenis kain yang direkomendasikan untuk masing-masing teknik.

Dengan pemahaman yang menyeluruh ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan menghindari kekecewaan.

Sablon Plastisol vs Water Based vs Discharge

Proses Pengerjaan

Mari kita mulai dengan memahami proses pengerjaan masing-masing teknik sablon. Sablon konvensional atau yang sering kita kenal dengan sablon plastisol, melibatkan penggunaan tinta plastisol yang memiliki konsistensi tebal dan sedikit kaku.

Prosesnya relatif sederhana: desain dicetak pada screen, tinta plastisol diaplikasikan dengan bantuan rakel, kemudian dikeringkan dengan bantuan mesin pres panas.

Hasilnya adalah lapisan tinta yang tebal, memberikan tampilan yang solid dan menutupi warna kain dengan sempurna.

Bandingkan dengan sablon water based, yang menggunakan tinta berbasis air dan memiliki tekstur yang lebih tipis dan lembut.

Tinta ini lebih ramah lingkungan dan terasa lebih nyaman di kulit karena lebih breathable. Prosesnya hampir sama dengan sablon plastisol, namun proses pengeringannya bisa lebih singkat karena sifatnya yang berbasis air.

Terakhir, sablon discharge sedikit berbeda. Teknik ini tidak benar-benar ‘mencetak’ desain, melainkan ‘menghilangkan’ warna kain di area desain sehingga warna kain menjadi dasar desainnya.

Artinya, desain akan muncul karena hilangnya warna dasar kain, bukan karena penambahan tinta di atasnya.

Proses ini memerlukan penggunaan bahan kimia khusus yang berfungsi untuk ‘membuang’ warna dari serat kain.

Penggunaan kain berwarna terang atau pastel sangat direkomendasikan untuk hasil yang optimal. Ketiga metode ini menawarkan pengalaman yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda.

Baca Juga : Perbedaan Sablon dan Bordir yang Wajib Anda Ketahui

Kelebihan dan Kekurangan

Sekarang, mari kita bandingkan ketiga teknik sablon tersebut dari segi kelebihan dan kekurangannya.

Sablon plastisol, sebagai teknik yang paling umum, menawarkan ketahanan warna yang sangat baik dan cocok untuk berbagai jenis kain.

Teksturnya yang tebal menghasilkan tampilan yang tajam dan detail; cocok untuk desain yang rumit.

Namun, lapisan tinta yang tebal dapat terasa sedikit kaku dan kurang nyaman di kulit serta kurang ramah lingkungan.

Sablon water based menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan terasa lebih lembut di kulit. Teksturnya yang tipis menghasilkan kesan yang lebih natural dan breathable.

Namun, ketahanan warnanya cenderung lebih rendah dibandingkan sablon plastisol dan detail desain yang sangat halus mungkin kurang terlihat jelas.

Sementara itu, sablon discharge menawarkan efek unik dan tampilan yang modern, terutama pada kain berwarna.

Detail desain pada teknik ini sangat bergantung pada kualitas kain serta proses pengerjaannya. Karena prosesnya yang sedikit lebih kompleks, biaya pengerjaan dan ketepatan proses cukup penting untuk diperhatikan. Pilihan akan selalu kembali kepada kebutuhan dan preferensi desain.

Jenis Kain yang Direkomendasikan

Perbedaan signifikan juga terlihat pada jenis kain yang direkomendasikan untuk setiap teknik. Teknik sablon plastisol sangat cocok untuk berbagai jenis kain, termasuk katun, polyester dan campurannya.

Ketebalan tinta memungkinkan untuk menutupi berbagai jenis serat kain dengan baik. Sablon water based, karena teksturnya yang lebih tipis, lebih cocok untuk kain dengan serat yang lebih longgar dan menyerap air dengan baik, seperti katun combed 30s.

Teknik ini kurang cocok untuk kain dengan serat yang rapat karena tinta bisa terserap secara tidak merata.

Sablon discharge, sebagai teknik yang bergantung pada penghilangan warna kain, paling cocok untuk kain dengan serat alami yang mudah menyerap bahan kimia pembuang warna, seperti katun atau rayon.

Jenis kain ini juga menunjang hasil akhir yang lebih rapi dan estetis. Perlu diingat, persiapan kain sebelum proses sablon sangat krusial untuk hasil terbaik apa pun teknik yang dipilih.

Hasil Akhir

Terakhir, mari kita bahas perbedaan hasil akhir pada kain. Sablon plastisol menghasilkan lapisan tinta yang tebal dan terasa sedikit kaku.

Warna terlihat solid dan tajam, cocok untuk desain yang memerlukan detail yang presisi. Sablon water based menghasilkan hasil yang lebih lembut dan terasa lebih nyaman di kulit.

Warna terlihat lebih natural dan tidak terlalu menonjol. Sementara itu, sablon discharge menghasilkan efek yang unik karena ‘menghilangkan’ warna kain di area desain, menciptakan tampilan yang soft namun tetap artistik.

Perbedaan tekstur ini sangat berpengaruh pada kenyamanan pemakaian pakaian yang telah disablon. Proses pencucian juga perlu diperhatikan, khususnya untuk sablon water based yang lebih rentan terhadap lunturnya warna jika dibandingkan dengan sablon plastisol.

Pemilihan teknik yang tepat akan berdampak besar pada usia pakai dan kualitas visual dari hasil sablon kaos.

Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan secara matang sebelum menentukan pilihan teknik sablon yang sesuai.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa tidak ada satu teknik sablon yang terbaik. Pilihan terbaik bergantung sepenuhnya pada kebutuhan dan prioritas Anda.

Pertimbangkan jenis kain, detail desain, anggaran dan hasil akhir yang diinginkan. Dengan memahami perbedaan antara sablon konvensional, sablon water based dan sablon discharge, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan mendapatkan hasil sablon yang memuaskan.

Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan aspek ketahanan warna, kenyamanan pemakaian dan tentunya, estetika desain Anda. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan hasil yang sesuai harapan dan memberikan kepuasan tersendiri.