Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Kita seringkali dihadapkan pada pilihan ketika membeli laptop, salah satunya adalah jenis keyboard yang digunakan. Dua jenis utama yang sering kita temui adalah keyboard tanam dan keyboard non-tanam.
Perbedaan keduanya mungkin tampak sepele, namun sebenarnya berpengaruh signifikan terhadap pengalaman penggunaan, durabilitasdan bahkan harga laptop. Keyboard tanam, seperti namanya, terpasang secara permanen dan terintegrasi dengan casing laptop.
Biasanya kita akan menemukan keyboard jenis ini pada laptop tipis dan ringan, dimana desain ramping menjadi prioritas utama. Sementara keyboard non-tanam, lebih umum ditemukan pada laptop yang lebih tebal dan mungkin sedikit lebih kuat.
Keyboard jenis ini seringkali bisa dilepas atau diganti, memberikan fleksibilitas perawatan yang lebih tinggi. Namun, perbedaan tak hanya sebatas pada cara pemasangannya.
Mari kita bahas lebih detail perbedaan mendasar antara kedua jenis keyboard ini, termasuk aspek desain, durabilitas, kenyamanan mengetikdan perawatannya.
Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, kita dapat memilih laptop dengan keyboard yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.
Pemilihan antara keyboard laptop tanam dan non-tanam tergantung pada prioritas kita. Apakah itu portabilitas, desain minimalis atau durabilitas dan kemudahan perawatan.
Keyboard tanam umumnya ditemukan dalam laptop tipis dan ringan dari berbagai merk seperti Asus, Lenovodan Acer. Desainnya yang ramping didapat dari mekanisme tombol yang lebih tipis dan terpadu dengan chassis.
Kita sering menemukan penggunaan keyboard chiclet atau scissor switch pada keyboard tanam. Tombol-tombol chiclet berbentuk persegi dan terpisah satu sama lain, memberikan kesan modern dan minimalis.
Scissor switch sendiri merupakan mekanisme yang menggunakan struktur seperti gunting di bawah setiap tombol, menghasilkan pergerakan yang lebih halus dan responsif.
Karena terintegrasi dengan casing, keyboard tanam biasanya memiliki profil yang sangat rendah, sehingga keyboard ini terasa lebih datar saat disentuh.
Sebaliknya, keyboard non-tanam biasanya memiliki profil yang lebih tinggi dan terasa lebih berongga karena tidak langsung terintegrasi dengan chassis laptop.
Kita bisa menemukan berbagai jenis mekanisme tombol disini, mulai dari membrane keyboard yang lebih sederhana hingga keyboard mekanikal yang menawarkan pengalaman mengetik yang lebih taktil dan responsif, umum pada laptop gaming kelas atas dari brand seperti HP dan Dell.
Perbedaan tinggi profil tombol ini secara langsung memengaruhi kenyamanan dan ergonomi.
Baca juga : Perbandingan Intel Core i7 vs AMD Ryzen 7 Laptop: Mana yang Lebih Unggul untuk Laptop Anda?
Meskipun desain scissor switch pada keyboard tanam dirancang untuk memberikan respon yang cepat dan halus, ketahanannya terhadap air atau debu mungkin kurang dibandingkan dengan beberapa keyboard non-tanam.
Karena letaknya yang tersembunyi dan terintegrasi rapat, membersihkan debu atau kotoran yang masuk ke dalam celah-celah keyboard tanam bisa lebih sulit.
Jika terjadi tumpahan cairan, kemungkinan kerusakan lebih besar karena akses untuk perbaikan lebih terbatas. Sebaliknya, keyboard non-tanam, terutama yang menggunakan mekanisme membrane keyboard yang sederhana, umumnya lebih mudah dibersihkan dan diperbaiki.
Akses ke bagian dalam keyboard lebih mudah, sehingga kita bisa membersihkan debu atau mengganti tombol yang rusak dengan lebih mudah. Namun, ketahanan terhadap benturan bisa bervariasi tergantung pada desain dan kualitas material yang digunakan.
Laptop gaming dengan keyboard mekanikal, misalnya, umumnya lebih tahan terhadap benturan dan penggunaan yang intensif, meskipun mungkin tidak setangguh keyboard yang benar-benar di desain untuk kondisi ekstrim.
Pengalaman mengetik pada keyboard tanam dan non-tanam sangat berbeda. Keyboard tanam cenderung memberikan respon yang lebih halus dan senyap, ideal untuk lingkungan kantor atau perpustakaan.
Namun, beberapa pengguna mungkin merasa travel distance (jarak tempuh tombol) yang pendek kurang memuaskan, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan keyboard dengan travel distance yang lebih panjang seperti yang ditemukan pada keyboard mekanikal.
Keyboard non-tanam, terutama keyboard membrane, mungkin terasa kurang responsif atau lebih lembek dibandingkan dengan keyboard tanam dengan scissor switch.
Namun, keyboard mekanikal pada laptop gaming memberikan umpan balik yang lebih taktil dan memuaskanserta respon yang lebih cepat, meski dengan suara yang lebih keras.
Jadi, preferensi terhadap jenis keyboard ini sangat subjektif dan tergantung pada kebiasaan dan preferensi pribadi masing-masing. Perlu dicoba langsung untuk menentukan mana yang lebih nyaman bagi kita.
Perawatan keyboard tanam lebih rumit karena akses yang terbatas. Membersihkan debu di antara tombol-tombol memerlukan alat khusus dan ketelitian.
Perbaikan, jika terjadi kerusakan, biasanya memerlukan bantuan teknisi profesional dan biaya yang lebih mahal karena proses penggantian keyboard yang lebih kompleks.
Keyboard non-tanam lebih mudah dirawat dan diperbaiki. Kita bisa membersihkan debu dan kotoran dengan mudah menggunakan udara tekan atau kuas kecil.
Penggantian tombol yang rusak juga lebih sederhana dan mungkin bisa kita lakukan sendiri. Ini menjadi pertimbangan penting, terutama bagi pengguna yang kurang terampil dalam perbaikan elektronik.
Secara umum, laptop dengan keyboard tanam cenderung lebih mahal dibandingkan dengan laptop dengan keyboard non-tanam yang sebanding spesifikasinya.
Hal ini karena proses manufaktur keyboard tanam yang lebih kompleks dan harganya yang lebih tinggi. Namun, harga juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti spesifikasi prosesor, RAM, penyimpanandan merk laptop.
Jadi, perbandingan harga semata-mata berdasarkan jenis keyboard saja tidak cukup akurat. Laptop gaming dengan keyboard mekanikal, misalnya, akan memiliki harga yang lebih tinggi dari laptop standar dengan keyboard membrane.
Oleh karena itu kita perlu mempertimbangkan seluruh aspek sebelum memutuskan untuk membeli laptop.
Kesimpulannya, tidak ada jenis keyboard yang secara mutlak lebih baik dari yang lain. Pilihan antara keyboard tanam dan non-tanam bergantung pada prioritas masing-masing.
Jika portabilitas dan desain minimalis adalah prioritas utama, keyboard tanam adalah pilihan yang tepat. Namun, jika durabilitas, kemudahan perawatandan pengalaman mengetik yang lebih taktil adalah yang lebih penting, keyboard non-tanam, khususnya keyboard mekanikal, mungkin akan lebih sesuai.
Kita perlu mempertimbangkan semua aspek ini, termasuk harga, sebelum memutuskan jenis keyboard laptop mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.
Membaca review keyboard laptop tanam dari reviewer teknologi terkenal juga bisa membantu dalam pengambilan keputusan.